Selasa, 22 Maret 2011

ANAK ADALAH TITPAN


         Coba kita renungkan betapa besarnya penderitaan seorang ibu. Dia mengandung anaknya berbulan-bulan lamanya, betapa sakitnya saat melahirkan, betapa lelahnya mengurus, mengasuh, dan mendidik. Namun walaupun begitu ibu kerjakan dengan ikhlas ridho karena Allah SWT karena anak adalah titipan. Istilahnya barang titipan itu kita berusaha menjaga jangan sampai rusak. Curahan cinta dan kasih sayang dilimpahkan tampa pamrih kepada anaknya agar bahagia. Segala jerih payah penderitaan dan ringtangan diterjang demi melindungi anaknya dari badai kehidupan dan mengantarkan anaknya ke jalan lurus agar selamat di dunia dan ahirat.
         Selanjutnya dikala  anak sakit, maka ibu berkata, “Bila kau sakit di malam hari, hatiku gundah dan gelisah, lantaran sakit dan deritamu, aku tak bisa tidur dan resah, bagai akulah yang sakit, bukan kau yang menderita. Hatiku takut engkau diambil maut, padahal aku tahu ajal pasti kan datang”. Ini  menggambarkan betapa  sayangnya seorang ibu kepada  anaknya.
        Setelah anaknya dewasa dan mencapai apa yang dicita-citakan, ada kalanya anak membalasnya dengan memperlakukan ibunya dengan kekerasan, kekejaman, menyalahkan, atau membentaknya seolah-olah kebenaran ada di dirinya atau menganggap ibu kolot. Betapa sakitnya ibu. Ketika air mata ibu menitik maka marahlah Allah SWT. Maka tunggulah Allah SWT akan  membalasnya. Sikap Uququl Walidain adalah lawan dari Birrul Walidain yang berarti tidak patuh, mengabaikan, menyakiti, mengucapkan kata-kata yang tidak menyenangkan, meremehkan, memandang dengan pandangan hina, dan lain-lain. Hal ini sangat dibenci  oleh Islam dan Allah SWT menegaskan anak durhaka tidak akan masuk sorga. Di samping itu dipertegas dalam sabda Nabi SAW “Sesungguhnya bau sorga itu tercium wanginya dari jarak seribu tahun, tapi anak yang durhaka tidak akan mencium baunya  sorga.” (HR. Ad-Dailami).
          Anak-anak merupakan perhiasan hidup di dunia, mereka merupakan permata hati dan penyedap mata  seperti yang difirmankan Allah SWT dalam QS Al-Kahfi 46 yang artinya “Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia”. Ini fungsi anak-anak dalam kehidupan di dunia, sedangkan di ahirat, anak-anak merupakan tanaman wangi orang tua di sorga. Rasullullah SAW menerangkan hal ini “Anak-anak merupakan tanaman wangi sorga” (Riwayat  At-Turmudzi dari Khaula binti Hakim). Atas dasar itulah maka orang tua berkewajiban utuk mendidik, mengasuh, melindungi  permata hati, dan mengantarkannya untuk menjadi manusia yang berguna. Allah SWT memberikan karunia berupa anak si buah hati yang merupakan perhiasan berharga –amanah yang dititipkan-Nya. Titipan kita jaga agar selamat di dunia dan akhirat  maka do`a yang pertama adalah “Ya Allah, jadikan anak-anakku sebagai anak yang saleh dan salehah.”

Bogor, 23 Maret 2011

2 komentar:

  1. buah jatuh tidak jauh dari pohonnya, ini menggambarkan bahwa sifat anak tidak jauh beda dari orang tua nya,bagaimana jika mereka salah mendidik anak, apa itu kesalahan dari orang tua atau kah tidak, karena anak itu telah tumbuh menjadi dewasa.
    isi artikelnya bagus bu....
    >.<

    BalasHapus
  2. tRimmmmm..semangattttt kira semoga bisa menerbitkan tulisan yang lebih baik lagi.ditunggu comen selanjutnya.

    BalasHapus